Selasa, 25 Desember 2012

Ngana Kapan Pulang


Ngana kapan pulang
Oleh: Yanne Yuniarti W
Ngana kapan pulang, nak?
Tidakah kau dengar panggilan rindu Ibu Pertiwi
Menggebu, merasuk kalbu mendamba kasih
Akan anak bangsanya yang pergi merantau nan jauh dihati
Menanti kembali membangun negeri
Tidakah kau lihat senyum hangat Ibu Pertiwi
Berharap cinta dari ngana yang lama kembali
Janganlah hanya memeras susu Ibu Pertiwi
Memakan daging saudara sendiri
Lalu pergi ke negeri asing lupa diri
Tidakah ngana rindu akan Indonesia
Yang menanti dengan sejuta pesonanya
Pulang lah ngana, bangunlah negeri
Kami menanti, kami merindu

Surakarta, 11 Desember 2012

Senin, 17 Desember 2012

Antorpologi "Perbedaan Budaya dan Peradaban"


Perbedaan Peradaban dan Kebudayaan
Kebudayaan
Peradaban
Hakekat: Kebudayaan = cultuur (bahasa Arab) = culture (bahasa Inggris) = tsaqafah (bahasa Arab), berasal dari perkataan Latin ; “Colere” yang artinya mengolah, megerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Ditinjau dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari budi dan akal.
Hakekat: peradaban dapat kita sejajarkan dengan kata asing civilization . Istilah itu biasanya dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah, seperti : kesenian, ilmu pengetahuan, serta sopan-santun dan sistem pergaulan komplex dalam suatu masyarakat dengan struktur yang komplex. Sering juga istilah peradaban dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan komplex. [1]
Kebudayaan merupakan segala hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang digunakan untuk kelangsungan hidupnya yang sifatnya dinamis, artinya berkembang terus menerus/terus berlanjut sampai sekarang.
Peradaban merupakan puncak dari suatu kebudayaan itu sendiri yang berkembang dalam suatu masyrakat dan dalam kurun waktu tertentu. Ide utama yang terkandung dalam peradaban adalah kemajuan, perkembangan (progress dan development). Tetapi dalam peradaban tidak adanya keberlanjutan/kontinyuitas. Selain itu peradaban berkembang dalam kurun waktu tertentu serta bersifat munumental dimana peradaban merupakan bukti kebesaran dari suatu masyarakat yang hidup dalam suatu daerah (misalnya: Peradaban Yunani Kuno, Peradaban Lembah Sungai Indus, Peradaban Mesir Kuno, Peradaban Sungai Eufrat dan Tigris, dan lain-lain).

Kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda-benda materi; pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai yang berkembang terus.
Untuk membangun peradaban perlu adanya jaringan sosial atau inovasi sosial yang menciptakan pranata (institusi) sosial yang memungkinkannya menerima dan mengembangkan produk-produk peradaban lain dalam konteks kebudayaan sendiri.
Daed Joesoef berpendapat kebudayaan adalah hal-hal atau segala sesuatu yang mempunyai ciri atau sifat budaya. Sedangkan budaya itu sendiri adalah sistim nilai yang dihayati. Nilai dapat berbentuk (tangible) seperti bangunan bersejarah, karya seni, lukisan, patung, dan lainnya.
peradaban adalah suatu kondisi masyarakat yang terdiri dari kesatuan budaya dan sejarah. Dalam pengertian lain peradaban merupakan jenjang keberadaan tertinggi yang dapat dicapai oleh suatu kebudayaan; ia adalah artifisial, tidak metafisis, tidak berjiwa, dikuasai oleh intelek. Sebuah peradaban mengalami siklus dalam ruang dan waktu. Ia mengalami pasang dan surut. Sedangkan kebudayaan lepas dari kontradiksi ruang dan waktu. Ia memiliki ukuran tersendiri (ukuran benar salah, tepat tidak atau berguna tidak) di dunai pemikiran.
Contoh: Dari segi ide : cerita rakyat yang berkembang di masyarakat. Artefak, candi atau prasasti.
Contoh: Peradaban Yunani kuno yang terkenal sangat maju di berbagai bidang pada masanya.


[1] Koentjaraningrat , 1948 : 9-10

Antropologi "Budaya, Kearifan Lokal, Peradaban"

Latar Belakang
Manusia telah mengenal dan memiliki kebudayaan sejak ribuan tahun yang lalu. Budaya adalah sebuah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh suatu kelompok orang yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kebudayaan adalah suatu pemikiran akal yang tinggi berupa ide atau gagasan, tindakan maupun hasil karya suatu kelompok tertentu. Seiring berjalannya waktu, kebudayaan terus berkembang, mulai dari jenis hingga fungsi dari kebudayaan tersebut.
Kebudayaan dan peradaban, Istilah peradaban sering digunakan sebagai persamaan yang lebih luas dari istilah "budaya" yang populer dalam kalangan akademis. [1] Peradaban memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat yang "kompleks": dicirikan oleh praktik dalam pertanian, hasil karya dan pemukiman, berbanding dengan budaya lain, anggota-anggota sebuah peradaban akan disusun dalam beragam pembagian kerja yang rumit dalam struktur hirarki sosial.
Kebudayaan dan Kearifan lokal. Pada masa kini kearifan lokal menjadi kecenderungan umum masyarakat Indonesia yang telah menerima otonomi daerah sebagai pilihan politik terbaik. Membangkitkan nilai-nilai daerah untuk kepentingan pembangunan menjadi sangat bermakna bagi perjuangan daerah untuk mencapai prestasi terbaik. Dapat diartikan bahwa kearifan lokal adalah  nilai-nilai yang berlaku dan dimiliki dalam suatu masyrakat yang dikembangkan dan  disebarluas kan secara tidak formal.
Berdasarakan uraian diatas penulis memandang perlu untuk mengetahui dan memahami lebih jauh tentang apa itu kebudayaan, fungsi dari kebudayaan, apa itu peradaban, perbedaan kebudayaan dan peradaban, apa itu kearifan lokal bagaimana perkembangan kearifan lokal di Indonesia. Sehingga kita bisa lebih mengerti tentang kebudayaan, peradaban dan kearifan lokal.

Kesimpulan:
          Kebudayaan segala hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang digunakan untuk kelangsungan hidupnya yang sifatnya dinamis, artinya berkembang terus menerus/terus berlanjut sampai sekarang. Kebudayaan memiliki fungsi yang sangat penting bagi manusia. Unsur kebudayaan tidak hanya untuk memuaskan satu hasrat naluri saja, melainkan suatu kombinasi dari lebih satu hasrat.
            Kearifan lokal merupakan hasil proses dialektika antara individu dengan lingkungannya. Kearifan lokal merupakan respon individu terhadap kondisi lingkungannya. Pada aras individual, kearifan lokal muncul sebagai hasil dari proses kerja kognitif individu sebagai upaya menetapkan pilihan nilai-nilai yang dianggap paling tepat bagi mereka. Pada aras kelompok, kearifan lokal merupakan upaya menemukan nilai-nilai bersama sebagai akibat dari pola-pola hubungan (setting) yang telah tersusun dalam sebuah lingkungan.           
                Peradaban merupakan puncak dari suatu kebudayaan itu sendiri yang berkembang dalam suatu masyrakat dan dalam kurun waktu tertentu. Ide utama yang terkandung dalam peradaban adalah kemajuan, perkembangan (progress dan development). Tetapi dalam peradaban tidak adanya keberlanjutan/kontinyuitas.
            Kebudayaan, kearifan lokal dan peradaban memang merupakan aspek-aspek kehidupan sosial manusia yang memiliki sedikit perbedaan tapi dari perbedaan tersebut dapat diambil jalan tengah yaitu peradaban dan kebudayaan adalah dua aspek dalam kehidupan manusia, ada hubungan timbal balik antara keduanya. Sebagaimana hubungan antara aspek spiritual, mental dan material dalam diri manusia. Kebudayaan, kearifan lokal ataupun peradaban, mengandung pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat.


[1] "Civilisation", 1974: 956

Puisi tak berjudul


Ini bukan hujan, hanya luapan air yang jatuh sesaat dari langit
Ini bukan benci, hanya luapan emosi sesaat yang timbul dari hati
ini baru cinta, menggebu merasuk kalbu mendamba  kasih
karna peduli, aku ingin begini agar begitu nanti
akankah negeri ku tersenyum kembali
setelah air membasahi tanah lahir ku
setelah api membara habis hutan ku
setelah mereka mencobak-cabik negeri ku
memeras air susu ibu pertiwi ku
memakan daging saudara-saudara ku
suru saja mereka pergi dari negeri ku
biarkan saja negeri ku tumbuh
dengan segala keindahan yang ada padanya
hingga nanti, gunung, laut dan hutan tersenyum kembali
ini tentang mimpi negeri ku..

Surakarta, 1 Desember 2012

Jakarta Hari ini

bising suara kereta, hiruk piruk kota
kucuran keringat, teriknya matahari
rintihan batin, hampanya jiwa
habis sudah daya ku untuk terlelap
di kota ini, aku menajdi seonggok robot
dalam dimensi mesin waktu yang tak berhati
pergi gelap pulang pun gelap
bagaimana bisa ku lihat hijaunya pepohonan
merdunya kicauan burung, tenangnya sungai mengalir
harumnya aroma tanah dan segarnya air hujan
waktu seakan mengurungku di kota ramai membisu ini
memebiarkan ku sibuk dengan benda mati tak bernurani
ah pundi-pundi dollar itu semakin menyikas batin ku
andaikan alam mengajaku lebih hidup dalam kehidupan ...
Surakarta, 22 November 2012

 

Sample text

Sample Text

Sample Text