Rabu, 16 November 2011

Sejarah Angklung


Angklung adalah salah satu alat musik yang terbuat dari bambu,
yang dalam khasanah musik etnis Indonesia sangat mewarnai kehidupan musik tradisional Di Jawa Barat.
Di Jawa Barat semula angklung merupakan alat musik yang hanya berkembang dikalangan masyarakat pedesaan.
Apabila instrument yang dibuat dari bambu ini sekarang boleh dikatakan mendunia,
tidak lain adalah berkat peranan dua orang tokoh angklung, yaitu Daeng Sutigna dan Udjo Ngalagena.
Daeng Sutigna adalah seorang guru musik, Pada tahun 1937 ia berhasil menciptakan angklung moderen
yang bersekala tangga nada diatonis, hingga instrumen sederhana yang tadinya hanya mampu untuk mengiringi
lagu-lagu sunda saja, akhirnya bisa digunakan sebagai instrument musik yang mampu memainkan lagu-lagu Indonesia
dan Barat secara instrumential maupun sebagai iringan nyanyian.
Udjo Ngalagena yang lebih kita kenal dengan nama Mang Udjo, di padepokannya ia menyajikan pertunjukan kemasan wisata di Padepokan Saung Angklung Udjo di Jalan Padasuka No. 118 Bandung. Ia berhasil menciptakan empat skala tangga nada,
hingga angklung benar-benar selain mampu tampil sebagai ansambel musik dengan sekala tangga nada diatonis
tetapi juga dengan Laras Salendro, laras pelog, laras madenda, dan laras degung.
Saat ini, angklung sudah sangat mendunia dengan diakuinya angklung sebagai salah satu warisan budaya Indonesia oleh UNESCO pada 16 Novemebr 2010 . Dengan diakuinya angklung sebagai warisan budaya Indonesia, maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan pengakuan tersebut. Diantaranya menghimbau kepada sekolah-sekolah baik SD, SMP, SMA ataupun Perguruan Tinggi untuk menjadikan angklung sebagai kegiatan ekstrakulikuler bahkan dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran agar kelestarian angklung tetap terjaga. Tidak hanya itu saja, saat ini pemerintah tiap tahunnya selalu mengadakan suatu festival yaitu, “Festival Musik Bambu Nusantara” yang acaranya berisikan penampilan-penampilan musik tradisional yang terbuat dari bambu, salah satunya angklung. Serta akan diadakannya kegiatan 10.000 angklung yang akan dimainkan untuk menjadi rekor dunia pada 20 Desember 2011 mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text