Kamis, 17 Januari 2013

Kematian

Aku ingin bersujud saat Engkau memanggil ku Ya Rabb

Aku tidak pernah berpikir sebelumnya, bahwa kematian akan membuat seseorang yang ditinggalkan begitu nelangsa.  Tapi bahkan aku tak berpikir kenelangsaan orang yang meninggalkan pastilah lebih besar daripada orang yang ditinggalkan. Kesedihan yang mendalam yang bahkan air mata pun tak bisa mengungkapkannya dan menjadi saksi atas kesedihannya. Pagi ini aku masih melihatnya, ia masih segar bugar seperti ia-ia yang biasa. Tapi siapa yang menyangka malam tadi ia dipanggil Illahi, memenuhi janjinya sebagai insan. Ia yang tadi pagi bugar dan masih bercengkrama dengan ku, kini telah tiada untuk esok dan esok lagi, selamanya aku tidak akan melihatnya didunia.
Kematian seaakan begitu dekat, lebih dekat dari urat nadi ku. yah kematian begitu dekat seperti dekatnya aku dengan Tuhan ku.  hari ini ada mungkin besok tidaka ada, hari ini kau masih bisa melihat senyum ku belum tentu esok kau masih bisa melihatnya. Jadi bukankah Tuhan begitu rahasia, merahasiakan sesuatu yang begitu dekat dengan kita.
Hal yang bisa kita jadikan pelajaran dari kematian adalah kematian itu sendiri, akan bagaimana kematian kita nanti. Hari-hari akan tetap menjadi hari, matahari akan tetap terbit di Timur dan tenggelam di barat seperti 1000 tahun yang lalu dan yang akan datang. Tapi manusia tidaklah abadi karena kita hidup di dunia yang tidak abadi juga. Detik, menit, jam atau hari yang berlalu adalah kematian yang semakin dekat.  Aku, kamu, kita atau mereka adalah akan mati pula hanya menunggu giliran menurut sekenarionya Tuhan.
Persiapkan sebaik-baiknya menurut yang telah Rosul SAW ajarkan kepada kita, agar kematian kita adalah kematian yang baik untuk kehidupan yang baik selanjutnya. Hadapi bukan hindari karna seberapa pun kita menghindari itu tidak akan berpengaruh pada kematian sendiri.  Jangan takut karna semua orang pasti mati, setiap kita pasti akan meninggalkan dan ditinggalkan.
“yang hidup pasti akan mati, yang baru pasti akan basi dan yang besar pasti akan sirna” gumam ibunda Rosullullah SAW.
_quote of my life_
Bogor, 14 Januari 2013
 

Sample text

Sample Text

Sample Text