Sabtu, 26 November 2011

aku ingin berjalan 100 mil lebih jauh dari sini..


aku ingin berjalan 100 mil lebih jauh dari sini,

dari tempat yang memberikan ku kebahagiaan..

karna semakin kau berkata semakin muak aku mendengarnya,

kau seorang pembohong yang begitu pandai,

hingga orang mengira kau si gadis jujur yang berkata benar.

tapi sayang, aku tak pernah bisa kau bohongi..

jika nurani ku tak ada, rasanya ingin sekali aku menyileti bibir mu agar kau tak bisa berbohong lagi..

mengapa kau memilihi menjadi seorang pembohong yang menyayangi ku ?

atau mengapa aku harus menyayangi mu dengan kebohongan mu?

mengapa keadaan seperti ini? dan mengapa aku yang harus menanggungnya?

aku ingin berjalan 100 mil lebih jauh dari sini,,

dari tempat yang membriku sejuta kenangan..

bukan karna aku tak menyukai tempat ini, tapi karna aku muak dengan tempat ini.

kau, ku mohon jangan seperti ini..aku sangat menyayangi mu jadi berhentilah menjadi pembohong.

kau, ku mohon sadarlah ini bukan sesuatu yang baik. ku mohon percayalah pada ku..

biarkan hati kita tak saling menyakiti..ini tidak baik..ini tidak adil,,dan ini buruk sekali

untuk kau dan untuk ku..

"kita selalu lebih kuat dari pada aku atau kau bukan??"

kau yang mengatakan itu padaku, jadi jangan buat aku bertarung dengan mu dalam iktan abadi ini..

bagimana kalui kita akhiri saja keadaan yang seperti ini "gameover"..

jika tidak, aku akan berjalan 100 mil lebih jauh dari sini..



ini bukanlah tulisan seorang yang galau atau allay karna cinta..

tapi ini adalah tulisan seorang yang marah karna

betapa muaknya aku dengan keadaan ini..

Rabu, 16 November 2011

Tari Merak

Tari Merak

#foto ini diambil dari dok si teteh, ini muridnya2 si teteh ni :D
A.Sejarah Tari Merak
Tari merak merupakan tarian kreasi baru yang diciptakan oleh
seorang kreografer bernama Raden Tjetjep Somantri adalah pada tahun 1950an,
ini bermula pada saat masyarakat Jawa Barat memiliki pandangan negatif kepada seorang wanita yang menari. Dari sudut pandang tersebut akhirnya Raden Tjetjep berfikir untuk menciptakan tarian untuk wanita yang tidak terkesan negatif, melirik dari daerah Jawa
dimana seorang wanita yang menari memiliki gerakan yang halus, berwibawa dan anggun.
Dari situlah Raden Tjetje menciptakan berbagai tarian untuk wanita yang berkesan
anggun dan berwibawa diantaranya,Tari Merak yang terinspirasi dari keindahan burung merak.
Pada tahun 1965 dibuat koreugrafi barunya oleh Dra. Irawati Durban Arjon dan direvisi kembali pada tahun 1985 dan diajarkan kepada Romanita Santoso pada tahun 1993.

B.Makna Tari Merak
Tarian ini merupakan tarian kreasi baru dari daerah Jawa Barat yang menggambarkan
segala tingkah laku Burung Merak yang suka ria, canda dan harmonis serta bentuk visual
dari warna yang dimiliki burung merak tergambar. Setiapa gerakan memiliki makna masing-masing.
Tari Merak sebenarnya menggambarkan tentang tingkah laku burung merak jantan yang memiliki keindahan bulu ekor sehingga banyak orang yang salah memperkirakan bahwa tarian ini tentang tingkah laku merak betina. Seperti burung-burung lainnya, burung merak jantan akan berlomba-lomba menampilkan keindahan ekornya untuk menarik hati merak betina. Merak jantan yang pesolek akan melenggang dengan bangga mempertontonkan keindahan bulu ekornya yang panjang dan berwarna-warni untuk mencari pasangannya, dengan gayanya yang anggun dan memesona.
Tingkah laku burung merak inilah yang divisualisasikan menjadi tarian merak yang
menggambarkan keceriaan dan keanggunan gerak. Pesona bulu ekornya yang berwarna-warni diimplementasikan dalam kostum yang indah dengan sayap yang seluruhnya dihiasi payet,
dan hiasan kepala (mahkota) yang disebut “siger” dengan hiasan berbentuk
kepala burung merak yang akan bergoyang mengikuti gerakan kepala sang penari.
Tarian ini sendiri banyak ditarikan di beberapa event, baik nasional maupun internasional seperti perkenalan budaya di luar negeri. Bahkan Tari Merak pun ditampilkan sebagai tari persembahan dan penyambutan pengantin

Tari Topeng Cirebon

Tari Topeng Cirebon

a.Sejarah Tari Topeng Cirebon
Tari Topeng Cirebon dapat dijadikan media komunikasi untuk dimanfaatkan secara positif.
Pada masa Cirebon menjadi pusat penyebaran agama Islam, Sultan Cirebon;
Syekh Syarif Hidayatulah yang juga seorang anggota Dewan Wali Songo
yang bergelar Sunan Gunung Jati, bekerja sama dengan Sunan Kalijaga memfungsikan Tari Topeng sebagai bagian dari upaya penyebaran agama Islam dan sebagai tontonan dilingkungan Keraton. Tari Topeng tumbuh dan berkembang sejak abad 10 –11 M.
Pada masa pemerintahan Raja Jenggala di Jawa Timur yaitu Prabu Panji Dewa.
Melalui seniman jalanan ( pengamen ) Seni Tari Topeng masuk ke Cirebon dan
kemudian mengalami perpaduan dengan kesenian rakyat setempat. Dalam perkembangannya di masyarakat umum, Tari Topeng Cirebon kemudian memperoleh dan memiliki bentuk serta penyajiannya yang spesifik, yang selanjutnya dikenal dengan istilah Topeng Babakan atau dinaan.

b.Watak dari masing-masing Tari Topeng
Nama-nama tari topeng Cirebon
1. Tari Panji
2. Tari Samba
3. Tari Tumenggung
4. Tari Rumyang
5. Tari Kelana / Rahwana
6. Tari Jingga Anom
7. Tari Pentul
8. Tari Tembem
Tari Topeng ini sesungguhnya secara filsafat menggambarkan perwatakan kehidupan manusia seperti. Contoh :
1. Tari Panji : menggambarkan manusia yang suci layaknya seorang prabu, pemimpin yang arif, adil dan bijaksana dan selalu mengerjakan perbuatan yang baik.

2. Tari Samba/Pamindo : menggambarkan gemerlapnya keduniawian, harta benda, wanita, bermewah-mewah, glamour. Oleh karena itu tarian ini kelihatan lincah dan kaya akan gerak dan irama.

3. Tari Rumyang :menggambarkan wanita dewasa yang cantik, suka berdandan dan keibuan. Biasanya jika di Priangan suka dipasangkan oleh topeng patih.

4. Tari Tumenggung : adalah gambaran dari sikap kehidupan prajurit dan kepahlawanan yang gagah berani. penuh dedikasi, loyalitas dan tanggung jawab yang tinggi.

5. Tari Kelana / Rahwana : menggambarkan angkara murka, watak manusia yang serakah dan menghalalkan segala cara demi mewujudkan ambisi pribadinya. Namun dia juga adalah pemimpin yang kaya raya, memiliki keduniawian yang tangguh.

c.Makna dari Tari Topeng
Sebagai hasil kebudayaan, Tari Topeng mempunyai nilai hiburan yang mengandung pesan-pesan terselubung, karena unsur-unsur yang terkandung didalamnya mempuyai arti simbolik yang bila diterjemahkan sangat menyentuh berbagai aspek kehidupan, sehingga juga mempunyai nilai pendidikan. Variasinya dapat meliputi aspek kehidupan manusia seperti kepribadian, kebijaksanaan, kepemimpinan, cinta bahkan angkara murka serta menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak dilahirkan hingga menginjak dewasa.
Tari Topeng Cirebon

about angklung

How to Play Angklung?
Angklung sangat mudah untuk dimainkan dengan hanya menggetarkan sesuai note nya masing-masing.


Makna Alat Musik Angklung
Angklung adalah salah satu alat musik yang terinspirasi dari alam,
angklung mengajarkan banyak hal baik kepada manusia tentang kehidupan.
Salah satu contoh pelajaran yang dapat di petik dari angklung adalah
bahwa angklung tidak akan bermakna jika hanya dimainkan seorang diri,
dia hanya akan mengeluarkan sebuah bunyi yang tak ada maknanya,
akan tetapi jika angklung dimainkan berkelompok angklung akan
menghasilkan sebuah nada dan lagu yang indah didengar.
Dari hal sederhana tersebut dapat kita simpulkan bahwa angklung
mengajarkan kita tentang kebersamaan, kerja sama, tidak egois dan
keserasian agar tercipta sebuah permainan angklung yang harmonis dan indah.
Begitupun dengan kita manusia yang tidak bisa mengandalakan hidup kita seorang diri,
kita harus hidup berkelompok dan melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan kita.

Manfaat Angklung
Angklung sebagai salah satu musik Indonesia yang telah mendunia mempunyai banyak manfaat.
Di Indonesia sendiri, angklung telah di pelajari tidak hanya di Jawa Barat akan tetapi di seluruh Nusantara. Setiap orang dapat memaikan angklung karna angklung tidak sulit dimainkan. Daeng Sutigna yang mengeluarkan selogan 5 M, yaitu :
• Murah
• Mudah
• Meriah
• Massal
• Mendidik .
Tidak hanya di Indonesia, di Zerman telah meneliti bahwa alat musik angklung
dapat mempercepat pertumbuhan tanaman diantara alat musik yang lain. Di Jepang,

angklung mulai di kembangkan karna berdasarkan penelitiannya angklung dapat mempercepat perkembangan otak khususnya untuk anak-anak keterbelakangan mental.

Sejarah Angklung


Angklung adalah salah satu alat musik yang terbuat dari bambu,
yang dalam khasanah musik etnis Indonesia sangat mewarnai kehidupan musik tradisional Di Jawa Barat.
Di Jawa Barat semula angklung merupakan alat musik yang hanya berkembang dikalangan masyarakat pedesaan.
Apabila instrument yang dibuat dari bambu ini sekarang boleh dikatakan mendunia,
tidak lain adalah berkat peranan dua orang tokoh angklung, yaitu Daeng Sutigna dan Udjo Ngalagena.
Daeng Sutigna adalah seorang guru musik, Pada tahun 1937 ia berhasil menciptakan angklung moderen
yang bersekala tangga nada diatonis, hingga instrumen sederhana yang tadinya hanya mampu untuk mengiringi
lagu-lagu sunda saja, akhirnya bisa digunakan sebagai instrument musik yang mampu memainkan lagu-lagu Indonesia
dan Barat secara instrumential maupun sebagai iringan nyanyian.
Udjo Ngalagena yang lebih kita kenal dengan nama Mang Udjo, di padepokannya ia menyajikan pertunjukan kemasan wisata di Padepokan Saung Angklung Udjo di Jalan Padasuka No. 118 Bandung. Ia berhasil menciptakan empat skala tangga nada,
hingga angklung benar-benar selain mampu tampil sebagai ansambel musik dengan sekala tangga nada diatonis
tetapi juga dengan Laras Salendro, laras pelog, laras madenda, dan laras degung.
Saat ini, angklung sudah sangat mendunia dengan diakuinya angklung sebagai salah satu warisan budaya Indonesia oleh UNESCO pada 16 Novemebr 2010 . Dengan diakuinya angklung sebagai warisan budaya Indonesia, maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan pengakuan tersebut. Diantaranya menghimbau kepada sekolah-sekolah baik SD, SMP, SMA ataupun Perguruan Tinggi untuk menjadikan angklung sebagai kegiatan ekstrakulikuler bahkan dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran agar kelestarian angklung tetap terjaga. Tidak hanya itu saja, saat ini pemerintah tiap tahunnya selalu mengadakan suatu festival yaitu, “Festival Musik Bambu Nusantara” yang acaranya berisikan penampilan-penampilan musik tradisional yang terbuat dari bambu, salah satunya angklung. Serta akan diadakannya kegiatan 10.000 angklung yang akan dimainkan untuk menjadi rekor dunia pada 20 Desember 2011 mendatang.
 

Sample text

Sample Text

Sample Text