Rabu, 16 November 2011

Tari Merak

Tari Merak

#foto ini diambil dari dok si teteh, ini muridnya2 si teteh ni :D
A.Sejarah Tari Merak
Tari merak merupakan tarian kreasi baru yang diciptakan oleh
seorang kreografer bernama Raden Tjetjep Somantri adalah pada tahun 1950an,
ini bermula pada saat masyarakat Jawa Barat memiliki pandangan negatif kepada seorang wanita yang menari. Dari sudut pandang tersebut akhirnya Raden Tjetjep berfikir untuk menciptakan tarian untuk wanita yang tidak terkesan negatif, melirik dari daerah Jawa
dimana seorang wanita yang menari memiliki gerakan yang halus, berwibawa dan anggun.
Dari situlah Raden Tjetje menciptakan berbagai tarian untuk wanita yang berkesan
anggun dan berwibawa diantaranya,Tari Merak yang terinspirasi dari keindahan burung merak.
Pada tahun 1965 dibuat koreugrafi barunya oleh Dra. Irawati Durban Arjon dan direvisi kembali pada tahun 1985 dan diajarkan kepada Romanita Santoso pada tahun 1993.

B.Makna Tari Merak
Tarian ini merupakan tarian kreasi baru dari daerah Jawa Barat yang menggambarkan
segala tingkah laku Burung Merak yang suka ria, canda dan harmonis serta bentuk visual
dari warna yang dimiliki burung merak tergambar. Setiapa gerakan memiliki makna masing-masing.
Tari Merak sebenarnya menggambarkan tentang tingkah laku burung merak jantan yang memiliki keindahan bulu ekor sehingga banyak orang yang salah memperkirakan bahwa tarian ini tentang tingkah laku merak betina. Seperti burung-burung lainnya, burung merak jantan akan berlomba-lomba menampilkan keindahan ekornya untuk menarik hati merak betina. Merak jantan yang pesolek akan melenggang dengan bangga mempertontonkan keindahan bulu ekornya yang panjang dan berwarna-warni untuk mencari pasangannya, dengan gayanya yang anggun dan memesona.
Tingkah laku burung merak inilah yang divisualisasikan menjadi tarian merak yang
menggambarkan keceriaan dan keanggunan gerak. Pesona bulu ekornya yang berwarna-warni diimplementasikan dalam kostum yang indah dengan sayap yang seluruhnya dihiasi payet,
dan hiasan kepala (mahkota) yang disebut “siger” dengan hiasan berbentuk
kepala burung merak yang akan bergoyang mengikuti gerakan kepala sang penari.
Tarian ini sendiri banyak ditarikan di beberapa event, baik nasional maupun internasional seperti perkenalan budaya di luar negeri. Bahkan Tari Merak pun ditampilkan sebagai tari persembahan dan penyambutan pengantin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text