Ini salah satu judul cerita yang ada di buku “Sejuta Pelangi” milik Oki Setiana Dewi, terus kenapa harus saya utarakan dalam catatan saya? Kadang kita mengagap sepele hal-hal kecil seperti masakan ibu atau yang lainnya. Tapi jika kita kehilangannya barulah kita sadar betapa berartinya hal yang kita anggap kecil itu.
Hari ini saya merindukan masakan ibu saya, padahal belum
sebulan ini saya memakan masakan kesukaan saya yang dibuat ibu saya, mungkin
karena saya terlalu sering makan diluar. Untuk seorang peranatu seperti saya
atau mungkin teman-teman masakan ibu yang tadinya biasa saja menjadi teramat
istimewa bukan? Karena terbiasa makan di luar walupun rasanya enak tetap saja
masakan ibu nomor satu.
Masakan apa yang sungguh teman-teman suka dari ibu kalian?,
seorang ibu pasti tahu masakan apa yang sungguh anaknya sukai. Seperti ibu saya
yang selalu menanyakan mau dimasakin “ayam di bumbu kecap” atau “ikan selar
goreng” ga kalu pulang ke bogor?Huahhh dia tahu banget makanan apa yang saya sukai.
Saya ingin mengajak kalian untuk menghargai masakan ibu,
meski ia bukanlah seorang koki yang pandai memasak, meski masakannya tidaklah
seenak restoran bintang lima. Percayalah ia memasak dengan tulus, dengan cinta
dan masakannya lebih sehat, lebih bersih dari pada masakan di luar :D. Cobalah
untuk memuji masakan ibu, ucapkan terimakasih setelah kita memakannya.
Ini salah satu masakan mama saya yang selalu ada pada saat Hari Raya Idul Fitri
Semur daging khas bogor + uli |
Sayur opor + ketupat |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar